LAPORAN
DAN PENGUKURAN PROGRAM
DYNAMIC TEAM BUILDING
COLLOCATION TEAM, ENGINEERING TEAM, MARKETING, SALES
& LEASING TEAM
Tema
“ ONE TEAM ONE SPIRIT ONE GOAL”
09 – 10 Mei 2015
Villa Bukit Pinus – Ciawi Bogor
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang diberikannya, sehingga program
acara dari PT.
Protelindo Operation & MSL Team dapat berjalan baik sesuai dengan yang di rencanakan.
Terima kasih kami ucapkan
kepada manajemen PT. Protelindo Operation & MSL Team yang memberikan kesempatan bagi kami untuk merencanakan dan melakukan
program acara ini. Juga terima kasih kepada semua peserta dalam program ini
yang memberikan partisipasi dan antusias yang sangat besar dalam setiap
rangkaian acara dalam pelatihan ini.
Bersama ini, kami
sampaikan laporan dari program tersebut dan juga pengukuran dari program ini
yang kami harapkan dapat membantu pelaksanaan pekerjaan dan selanjutnya yang
mendukung kesuksesan di masa depan melalui kerjasama antar karyawan dan bagian
yang semakin baik.
Kami harapkan program
acara dan laporan ini dapat bermanfaat dalam peningkatan kerjasama antar
Pegawai, sehingga diharapkan menjadi perusahaan
yang terbaik di bidangnya.
https://bukalapak.go2cloud.org/SH3Kb
https://bukalapak.go2cloud.org/SH3Kb
KEGIATAN
HARI PERTAMA 09 Mei
2015
Peserta tiba di lokasi Vila Bukit
Pinus,
sekitar pukul 09.00 siang,
kemudian para peserta langsung diarahkan untuk welcome drink dan meletakkan barang bawaan di selasar
kanopi.
Kemudian para peserta
berkumpul di selasar kanopi, untuk selanjutnya mengikuti sesi pembukaan,
bertindak selaku perwakilan dari management PT. Protelindo Operation
& MSL Team,
adalah Mr. Michael Bucey dalam sambutannya beliau
mengajak seluruh peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan tapi tetap dalam suasana yang santai, tidak tegang dan
mengutamakan keselamatan, kemudian alih otorita dari pihak manajemen PT.
Protelindo Operation & MSL Team kepada Buana Outbound Training Service yang
di wakili oleh Bp. Ricky Ricardo ( Bagonk ).
10.00 – 11.45 : Outdoor
Activity
Di awali dengan photo bersama dari seluruh departement
dan kemudian dilanjutkan dengan photo per departement.
-
Ice Breaking
Games
Tujuan
dari sesi ini adalah pencairan suasana, adapun aktivitas nya adalah Opposite Instruction & Samurai Seluruh peserta melakukannya dengan penuh
semangat.
-
Grouping:
Dalam
sesi ini peserta di bagi menjadi 14 kelompok, dimana
masing-masing kelompok diberi tugas pertamanya yaitu, menentukan ketua
kelompok, menentukan nama kelompok dan membuat identitas kelompok dalam bentuk yell-yell kelompok dan
membuat bendera kelompok,
tujuan nya agar para peserta di dalam kelompok mau melakukan diskusi dan
persamaan persepsi dan merupakan simulasi dari terbentuknya sebuah kelompok
untuk kemudian kelompok tersebut akan mengalami dinamika konflik, dan memiliki sense
of groupnya di sesi sesi berikut nya.
Masing-masing
kelompok beranggotakan 9
s/d 10
orang, kemudian masing-masing kelompok didampingi satu orang fasilitator yang
akan membantu menjelaskan teknis permainan dan melakukan pengawasan
terhadap kelompok.
Setiap kelompok
ditugaskan juga untuk membuat identitas tambahan yaitu membuat tiang bendera
lengkap dengan benderanya melalui games aktifitas Corporate Flag, bendera
kelompok akan menandai prestasi kelompok dari setiap sesi. Posisi
ketinggian bendera akan berubah sesuai dengan prestasi setiap kelompok. Dilanjutkan
dengan yelling / jargon kelompok didepan benderanya
masing – masing.
Setelah
masing – masing kelompok menampilkan jargon nya, dilanjtkan dengan sesi paparan
peraturan tata tertib yang disampaikan oleh TEAM TATIB ( SPN LIDO ), dalam
paparannya disepakati bahwa ada beberapa peraturan selama kegiatan, diantaranya
:
- Seluruh
peserta mengikuti rangkaian kegiatan
- Anggota
kelompok tidak diperkenankan meninggalkan kelompoknya tanpa meminta izin
TEAM TATIB / Fasilitator
- Seluruh
peserta tidak diperkenankan merokok selama kegiatan terkecuali di waktu
break/istirahat
- Seluruh
atribut selalu di pakai selama kegiatan berlangsung
- Bendera
kelompok selalu dalam keadaan berdiri / tidak jatuh menyentuh tanah
- Disiplin
terhadap waktu yang diberikan
Adapun
punishment yang akan di terima kelompok apabila melanggar peraturan yang telah
disepakati yaitu melakukan posisi hormat selama 3 – 5 detik dan push up
sebanyak 5 kali hitungan.
11.45 – 12.45 : Break – Ishoma
Seluruh peserta di informasikan untuk menikmati santap siang, istirahat dan shalat kurang lebih dalam waktu 60 menit, dan masing – masing kelompok bergegas memasuki area makan siang, terlihat peserta menikmati santap siang dan waktu yang diberikan digunakan semaksimal mungkin.
12.45
– 16.45 : Outdoor Activity
Sesuai
kesepakatan awal bahwa waktu berkumpul untuk seluruh kelompok adalah pukul
12.45 wib, dilanjuti dengan pengecekan anggota kelompok dan atribut kelompok oleh
Team TATIB.
Kompetisi
awal untuk kelompok dan menentukan kelompok mana yang tercepat.
Back
Ball, seluruh
kelompok berlomba dengan antusias untuk menjadi kelompok terbaik.
Small
Group Activity
-
Toss A
Name & Juggling Ball
pada
simulasi permainan ini masing – masing kelompok berdinamika untuk membuat
sebuah pola dan mencapai waktu tercepat.
INITIATIVE
PROBLEM SOLVING
Masing-masing
kelompok melakukan aktivitas secara rotasi dalam waktu yang sama tapi dengan
aktivitas game yang berbeda, ada 5 game yang harus dilakukan oleh masing-masing
kelompok yaitu ; Mouse
Trap, Pamper Pole, Lavitation, Take The Ball dan Escape From
Alcatraz.
- Mouse
Trap
Goals nya adalah
meloloskan dan mengarahkan anggota kelompok untuk dapat melewati halang rintang. Penekanan dari
game ini adalah kepemimpinan, koordinasi, rasa percaya terhadap team dan komunikasi adalah aspek penting
dalam pencapaian suatu tujuan terutama dalam suatu perusahaan.
- Pamper
Pole
Tujuannya adalah masing-masing anggota kelompok dapat mencapai target /
bola di atas ketinggian yang telah ter setting, Permainan ini sangat
membutuhkan kekompakan, rasa percaya dan komunikasi
yang baik.
- Lavitation
Tujuan dari aktivitas
ini adalah kelompok bersinergi mengeluarkan anggota kelompoknya satu
persatu degan menggunakan seutas tali. Dalam aktifitas problem
solving games ini, seluruh anggota kelompok dituntut untuk dapat berkomunikasi
secara efektif serta berkordinasi dan percaya terhadap rekan – rekan dalam kelompoknya.
- Escape
From Alcatraz
Tujuan
dari permainan ini adalah kelompok diminta untuk dapat mencari sebuah pola
untuk keluar dari jebakan yang penuh
dengan ranjau, di permainan ini peserta di tuntut untuk dapat aktif berkomunikasi dengan keterbatasan media
komunikasi.
- Take
The Ball
16.45 – 17.00 : Coffee Break
Sebelum
melanjutkan kesesi selanjutnya peserta menikmati coffee break
17.00
– 17.30 : Final Activity
Tujuan
dari permainan ini adalah seluruh anggota kelompok mengenakan properti cowboy
yang telah dipersiapkan secara estafet dan bergaya layaknya seorang cowboy.
Setelah
menyelesaikan sesi ke empat
/ final activity,
peserta melakukan proses check in dan istirahat dan kegiatan
dilanjutkan kembali pada pukul 20.00 wib, setelah sebelum nya peserta makan
malam bersama.
Peserta diajak
kembali untuk merefresh seluruh rangkaian kegiatan dihari pertama dengan
mendengarkan sharing experience dari
seluruh perwakilan kelompok. Dalam aktifitas
ini diharapkan seluruh peserta dapat mendapatkan learning point positif ataupun negatif yang akan dijadikan sebagai bahan perbaikan team untuk sesi
selanjutnya.
Dilanjutkan dengan sesi penyalaan api unggun, sebelumnya peserta diminta menuliskan poin-poin kekurangan di dalam kelompoknya masing – masing, setelah peserta menuliskan poin tersebut, peserta diberikan masing-masing satu buah lilin dan kemudian lilin tersebut dinyalakan secara estafet yang ujungnya nyala lilin tersebut dapat menyalakan obor yang di pegang oleh rekan rekan expatriate yang kemudian dengan obor tersebut digunakan untuk menyalakan api unggun. Dan selanjutnya peserta menikmati Tradisional snack dan entertaiment, di sesi ini peserta bernyanyi bersama menikmati malam keakraban.
Sesi
malam ini berahir pada pukul 23.00 dan selanjutnya peserta dipersilahkan untuk
dapat beristirahat
LAPORAN KEGIATAN
HARI KEDUA 20 Mei 2015
06.00 – 07.00 : Morning
Excercise
Sebelum
peserta menikmati sarapan pagi, peserta di ajak untuk senam pagi bersama. Kemudian sesi selanjutnya
di mulai lagi pukul 07.45, dimana sebelumnya peserta telah menikmati sarapan
pagi,
dan
kembali ke lapangan utama dengan Energizer games,
tujuannya mengembalikan semangat peserta.
-
Bulldozer
Race
Tujuan
dari permainan ini adalah masing- masing kelompok berpindah dari titik start
menuju finish secara bersama – sama dengan menggunakan media terpal.
08.30
– 09.00 : Final Project
Di
sesi final ini seluruh kelompok mempunyai satu tugas yang sama yaitu menurunkan
sebuah banner dengan cara memutuskan
tali penghubung banner dengan sebuah
lilin yang menyala. Di sesi ini seluruh kelompok memutuskan untuk bersama sama
menyelesaikan final project dengan
membagi beberapa rangkaian tugas yang
telah disepakati sebelumnya oleh masing – masing ketua kelompok.
Di
sesi ini seluruh peserta berhasil menyelesaikan tantangan di final project dengan hasil yang sangat
baik yaitu 27 menit, dan kemudian peserta di ajak untuk berfoto bersama di
bawah banner, kemudian alih otorita kembali
dari
Buana Outbound Training Service yang di wakili oleh Bp.
Ricky Ricardo kepada pihak management
PT. Protelindo Operational & MSL Team oleh Mr. James dan dilanjutkan dengan
penutupan.
09.00
– 11.00 : Coffee Break & free Time
Peserta
menikmati coffee break dan fasilitas
kolam renang yang selanjutnya lanjut untuk persiapan check out. Sekitar pukul 11.00 peserta sudah siap untuk menikmati
santap siang yang kemudian dilanjutkan dengan persiapan pulang.
Tepat
pukul 13.00 seluruh peserta sudah kembali menuju busnya masing – masing,
peserta kembali menuju jakarta dengan didampingi oleh PIC bus keberangkatan.
Secara
keseluruhan dapat kami simpulkan bahwa seluruh peserta mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan ini dengan penuh antusias dan tidak ada kejadian yang tidak
diharapkan terjadi selama kegiatan berlangsung.
Gambaran umum
grafik peserta pada saat awal mengikuti kegiatan cenderung meningkat dari sisi
kebersamaan dan kerjasama dalam pemecahan masalah yang disimulasikan dalam
media
permainan.
Harapan kami adalah seluruh peserta setelah mengikuti kegiatan ini dapat lebih
meningkatkan semangat kebersamaan dan kerjasama dalam lingkup pekerjaan
sehari-hari dalam suasana yang lebih fun
& refresh.
Demikian laporan
kegiatan ini kami sampaikan.
Bogor, 12 Mei
2015
Yusuf
Arief Rahman
Project
Director
LAPORAN DINAMIKA KELOMPOK
GAMBARAN UMUM
Fasilitator : Ramdhani
Ada tiga sub kecil yg melakukan simulasi ini,dua diantara'y berhasil satu gagal, yang menarik disini seorang observer dituntut untuk bisa menyampaikan informasi dengan detail keleader agar bisa disampaikan kembali kefolower dengan benar, tapi kendalanaya obsever diperbolehkan berbicara secara perbal dan hanya diperbolehkan menggunakan gestur saja, terlihat disitu akhirnya seorang obsever memberikan informasi sampai guling - guling dan melakukan apa yg harus dilakukan seorang folower, dan itu ternyata bisa dikatakan efektif, karna dengan cara itu leader jadi lebih tahu, apa yang harus disampaikan terhadap folower yg akhirnya berhasil melewati semua rintaangan yang ada.
KELOMPOK EMPAT
NAMA ANGGOTA : QOTMIR NOPRIANSAH ( KETUA ), TONI MARTIN , INKA, RATIH, WAWAN, DIAH HIKMAWATI, RIA APRILIA, ANTONI H, NHD INSAN KAMIL, LUKY ERVANUDIN
LAPORAN DINAMIKA KELOMPOK
KELOMPOK MINIE POLE ( SATU )
Ketua : Benrizka
Ketua : Benrizka
Anggota : Dian
Achmad Faizal, Syaiful, Gloria
Nathaina Limbong, Rahmawati
Nanda Utami, Angga
Nugraha Sugiono, Dwi Bagas Wibisono, Erika
Susilo, Kukuh Budiyono, Siti
Lady Isya Putri R
CONDITIONING & OPENING
Pembukaan
pelatihan kegiatan dilakulan serah
terima perwakilan dari PT.Protelindo
kepada pihak Boots yang diwakili oleh Bpk
Petrik serta dilanjutkan perkanalan crew yang terlibat dalam pelatiah.kemudian
semuaserta diajak bermain dalam grup
besar agar suasana semakin cair.
GROUPING
Dari
seluruh peserta yang hadir di bagi menjadi 14 grup dengan jumlah yang anggota
kelompok rata rata 10 orang.
SMALL GROUP
Kondisi
awal grup tampak terlihat cukup baik dan tidak ada masalah, kondisi tersebut
ditunjang oleh kedekatan diantara mereka dalam satu payung perusahaan. Dalam
pengkondisian awal grup diberikan penjelasan gambaran global kegiatan serta
bebera kesepakatan yang harus di jalankan oleh grup atau pun peserta
diantaranya mengenai Rokok,
pengunaan HP, kemudian kelengkapan
anggota kelompok dan atribut kelompok,dan mereka sepakat menamai kelompok mereka dengan nama Mini Pole.
JUGGLING BALL
Tantangan
awal dapat diselesaikan degan lancar dan
tampak tidak ada masalah yang berarti, meskipun terjadi
beberapa kegagalan akibat salah penyebutan nama binatang dari
anggota kelompok yang sudah di sepakati.tetapi grup cukup
cepat dalam menyelesaikan tantangan perama ini.
TEAM CHALLENGE
Di
aktifitas bersama grup diuji sebelum di hadapkan pada masalah yamg harus di
selesaikan, grup sempat memimpin diawal awal aktifitas
ini grup mengalami kegagalan akhirnya
grup finish di di posisi ke 4.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
- Escape
from Alcatras
Banyak
permasalahan yang dialami oleh grup dalam menyelesaikan tantangan ini yang
muncul dari sisi personal yang merupakan bagian dari grup itu sendiri. Pemasalahan
yang muncul adalah miss
comunication strategi yang sudah di
sepakati ternyata sebagian dari
anggota kelompok ada yang kurang paham
atau merasa bingung dengan strategi yang disepakati, mereka banyak
mengulang kesalahan yang sama diantara
anggota kelompok, dari permasalahan yang terjadi
grup sepakat unuk meningkatkan
koordinasi, komunikasi dan lebih fokus lagi
terhadap tantangan yang di terima.
- Pampers pole
Ketegangan
tampak terihat dari sebagian peserta sebelum mereka melakukan tantangan ini,
akan tetapi setelah diberikan penjelasan mengenai prosedur aktifitas yang akan
dilakukan dan sistem pengamanan yang sudah disiapkan dari situ muncul keyakinan
serta keberanian diri untuk mencoba tantangan ini, walaupun pada akhirnya ada
dua peserta yang tidak mencoba yaitu Gloria Natalia
Limbong dan Rahmawati Nanda
Utami, walau pun semua anggota
mencoba meberikan suport kepada kedua orang tersebut .dan poin pembelajaran
yang diambil oleh grup yaitu.berani mengambil resiko, percaya dengan sistem
pengaman, berani mencoba.
- Mouse Trap
Setelah
grup memahami tantangan yang mereka terima mereka langsung mengatur strategi
dengan sub tim masing masing , sub tim pertama cukup mengalami kendala yang
berarti hinga sub pertama gagal , tetapi tiga sub tim lainya berhasil
menyelesai kan tantangan ini, dari permasalahan yang terjadi grup mengambil
point pembeleajaran :
Saling
memahami antara Leader, Folower
dan Miror.untuk lebih menghargai
Leader , dan ketegasan
seorang Leader harus kuat.
- Take
the ball
Di
simulasi ini grup semakin solid itu
terbukti grup sangat cepat menyelesaikan
tantangan ini hanya mengalami dua kesalahan akibat dari pelangaran dari anggota kelompok.
- Levitation
seperti disimulasi
sebelumnya simulasi ini grup tidak mengalami kesulitan yang berati bagi
grup itu terbukti semua anggota grup
bisa menyelesaikan tantangan ini degan cepat walau sempat ada dua pertimbangan
antara yang berbadan besar dulu yang di keluarkan
atau yg kecil dulu.
OLYMPIC GAMES
- Bulldozer
Race
Simulasi
ini mejadi ajang pembuktian kelompok
setelah mereka di hadapkan ke berbagai masalah sebelumnya.grup pun berhasil
membuktikan sebagai grup yg mencapai gari finish pertama.
- Final
project
Seluluruh grup di persatukan kembali dalam satu misi
yaitu menurunkan gulungan baner yang
terpasang di sebuah tower dengan aturan dan waktu yag sudah disepakati semua
bisa diselesaikan dalam waktu 12, 35 menit dari aloksi waktu yang diberikan
yaitu 30menit.
KELOMPOK GANAS
Nama
Aggota Kelompok :
Arif Darmawan, Indah agustina, Chyntia F.S, Rinda Agustianti, Anggi Roozagi, Inggar Nugroho W, Chandri Haryadi, Yosia H.U.T, Kitani Agung S, Tessa S.P
Arif Darmawan, Indah agustina, Chyntia F.S, Rinda Agustianti, Anggi Roozagi, Inggar Nugroho W, Chandri Haryadi, Yosia H.U.T, Kitani Agung S, Tessa S.P
Facilitator
: DANI
MULYAWAN
GAMBARAN UMUM
Kelompok
2 (GANAS) Pertama kali terbentuk, sudah memiliki motivasi yang tinggi untuk
menyelesaikan suatu tantangan/tugas materi yang diberikan, untuk menjadi yang
terbaik dengan mengikuti aturan main yang berlaku.
Proses
kegiatan yang ikuti oleh kelompok 2, kelompok 2 menjunjung tinggi suatu
komitment dalam menjalankan suatu tugas materi/ tantangan game dengan mengikuti
aturan yang berlaku yang diberikan oleh team Facilitator.
Disetiap
individu kelompok terjalin hubungan komunikasi yang baik, sehingga segala
sesuatu masukan ide dan saran dapat diterima dengan baik oleh kelompok.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
- Take
The Ball
Dalam
simulasi initiative probelm solving di game ini, team Ganas hanya dapat memindahkan
2 bola, dengan bola pertama membutuhkan waktu 10 menit dikarenakan seluruh
anggota kelompok mengintervensi ide dan masukan secara bersamaan. Akan tetapi
setelah berhasil memindahkan 1 buah bola leader team yang dipimpin oleh Bp.
ANGGI memberikan tugas kepada Bp. YUSIA untuk memberikan satu komando kepada
team, dan hasilnya sangat mengejutkan dalam pemindahan bola ke 2 berhasil
diselesaikan dengan waktu 2 menit.
- Levitation
Kelompok
GANAS dalam simulasi IPS di zona
LAVITATION sangat terlihat sekali keyakinannya dalam menyelesaikan permainan,
dalam tempo waktu yang sangat singkat + 8 Menit seluruh kelompok sudah
dapat menyebrang tanpa kendala yang berarti, hanya 1 orang yang tertinggal
dikarenakan equipment (harnes ) yang tersedia tidak cukup digunakan oleh Bapak
Anggi dikarenakan lingkar pinggang yang cukup besar.
- Escape
From Alcatrass
Dalam
gam e Alkatraz team GANAS sangat kesulitan dalam berkomunikasi dikarenakan
tingkat konsentrasi peserta berkurang, kelompok ganas hanya berhasil membuka
kunci 6 kotak saja.
- Pumper
Pole
Dalam
simulasi game pumper poll seluruh peserta kembali bersemangat dikarenakan
kegagalannya di game Alkatraz, ke 5 orang perwakilan dapat menyelesaikan
tugasnya, dan lebih luar biasanya kelompok Ganas dapat menahan bilayer dikala
anggota kelompok ke 6 yang akan menyelesaikan melompat dan dapat menahan beban +
98 kg ya itu ibu INDAH
- Mouse
Trap
Dalam
simulasi game terakhir ini, kelompok Ganas dapat menyelesaikan ke 3 group kecil
dalam komunikasi yang efektif, anggota yang paling mensupport dalam permainan
ini adalah Bapak Agung.
Demikian
report Dinamika team kelompok GANAS saya dengan sebenar-benarnya, apabila ada
hal-hal yang kurang berkenan dalam menghandle program saya meminta maaf yang
sebesar-besarnya. Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.
KELOMPOK PROTELIAN
Fasilitator : Ramdhani
Anggota :
Akbar Nugraha, Nadya Ramaputra, Sarah Putriana, Siti Mar'atun, Irene Tiffany ( leader 2 ), Hendra Hidayat, Dwi Yacita, Wisnu Brata, Fahmi Fernando ( leader 1 ), Derry Horison
Akbar Nugraha, Nadya Ramaputra, Sarah Putriana, Siti Mar'atun, Irene Tiffany ( leader 2 ), Hendra Hidayat, Dwi Yacita, Wisnu Brata, Fahmi Fernando ( leader 1 ), Derry Horison
Program yang dilakukan dengan durasi 2h1m ini
dilakukan mulai dari aktifitas bersama-sama yang bertujuan memahami apa yang
akan dilakukan selama program dan bisa mencairkan suasana dari kekakuan antar
peserta dan pendamping selama program berjalan,hingga masuk ke pembagian
kelompok kecil, disini peserta dibagi menjadi 14 group kecil, untuk membangun dinamica antar peserta dalam group sendiri
/ dengan group lain.
Disini saya berkesempatan mendampingi group 3( Protelian ) yg berjumlah 10 anggota
CONDITIONING
& GROUPING
Diawal bergabung sebelumnya group melakukan
simulasi pertama ( Back ball ) yg dilakukan secara bersama dengan tim
lain, disitu terlihat masih ada
kekakuan, sehingga group harus melakukan kesalahan yg sama dan harus mengulang dari awal, apa yg terjadi pada saat simulasi
tersebut dijadikan pembahasaan pertama sebelum masuk kesimulasi pertama yg akan
dilakukan berikutnya termasuk penguatan kembali tentang komitment / kesepakatan
yg harus ditaati selama program berjalan, dan tim pun menerima dengan terbuka
pada saat sharing yg terjadi diawal dan disitu tim mengatakan kenapa terjadi
kekakuan, dikarnakan blm mengenal rekan yang ada di tim'y sehingga pada saat
mau memberikan informasi dan instruksi masih ada rasa canggung sehingga
komunikasi belum berjalan efektif.
Masuk
di simulasi pertama ( Tose A Name ) tujuan di simulasi ini,untuk bisa
mencairkan suasana dan tentunya untuk bisa mengenal rekan yang ada di tim ini,
diawal kekakuan itu masih terlihat jelas I tim ini, tp selang beberapa kali
melakukan simulasi ini,suasana mulai terlihat cair, dan beberapa anggota mau
mengeluarkan pendapatnya untuk bisa menyelesaikan simulasi ini dengan sempurna,
dan benar setelah tim melakukan diskusi,
tim bisa menyelesaikan simulasi ini dengan cepat.
Pada
saat sharing akhirnya tim membuat komitmen baru, untuk bisa bekerja sama dalam
menyelesaikan setiap tantangan yang akan di temukan yaitu :
1.
Memperhatikan terlebih dahulu instruksi yg disampaikan
2.
Membuat strategi dan menampung setiap masukan yang disampaikan anggota
3.
Evaluasi
INITIATIVE
PROBLEM SOLVING
Ada Lima simulasi / games yang
akan dilakukan setiap team yaitu:
- Pamper
pole
Simulasi ini dilakukan setiap anggota secara
bergantian, awal disebutkan minimal ada 5 anggota yg melakukan / mencoba naik
untuk bisa menyentuh bola, disini terlihat tida sulit menentukan siapa saja yg
harus naik bahkan ada 2 anggota yg tidak diperbolehkan naik dikarnakan hamil dan Penah mengalami patah tulang tp
kedua'y tetap ingin memberikan kontribusinya, dan mau melakukan challange
tersebut kalau di ijinkan, lalu mulailah orang pertama mencoba, pada saat orang
pertama mencoba ( Akbar Nugraha ), ada sedikit insident yg disebabkan kurangnya
backup di bilayer sehingga pada saat. Pendaratan kurang mulus, dan itu membuat
beberapa anggota menjadi ragu untuk melakukan tantangan'y, tp anggota yg insident,berhasil meyakinkan
rekannya agar tetap melanjutkan tantangan tersebut, dan akhirnya simulasi berjalan
dengan kondusif dan 7 anggota berhasil berhasil mencoba, walaupun terlihat ada
rasa takut dibeberapa wajah peserta, dari 7perserta yang mencoba ada satu
anggota yg tida berhasil menyentuh bola.
Pada saat sharing banyak hal yg disampaikan
peserta.. Bahwa walaupun mempunyai rasa
takut yang cukup besar untuk melakukan tantangan tersebut, karna ada dukungan /
motivasi dari rekan ditambah rasa percaya terhadap rekan dan tentunya ada rasa
tanggung jawab yang harus dijalankan,menjadikan kekuatan setiap anggota yang
mencobanya.
- Mouse
Trap
Disimulasi
kedua ini tim dibagi menjadi beberapa sub kecil, yang anggota'y mempunya peran
yang berbeda yaitu LEADER pemberi instruksi, OBSERVER melihat situasi dan menyampaikan
informasi secara non verbal, dan FOLOWER melawati rintangan dengan kondisi mata
tertutup.
Ada tiga sub kecil yg melakukan simulasi ini,dua diantara'y berhasil satu gagal, yang menarik disini seorang observer dituntut untuk bisa menyampaikan informasi dengan detail keleader agar bisa disampaikan kembali kefolower dengan benar, tapi kendalanaya obsever diperbolehkan berbicara secara perbal dan hanya diperbolehkan menggunakan gestur saja, terlihat disitu akhirnya seorang obsever memberikan informasi sampai guling - guling dan melakukan apa yg harus dilakukan seorang folower, dan itu ternyata bisa dikatakan efektif, karna dengan cara itu leader jadi lebih tahu, apa yang harus disampaikan terhadap folower yg akhirnya berhasil melewati semua rintaangan yang ada.
Pada
saat sharing beberapa hal yang disampaikan anggota terkait keberhasilan dikarnakan
adanya Komunikasi dua arah, bagaimana
seorang leader bisa melihat situasi yang terjadi , mendengarkan apa yang dikatakan anggota dan
menyampaikan kembali kepada anggotanya.
Dan
mengenai kegagalan salah satu peserta mengatakan resiko yang diterima seorang
leader lebih besar pada saat mengalami kegagalan.
- Take
the Ball
Masuk
simulasi IPS ke tiga, pembelajaran yang sudah didapatkan terlihat dijalankan di
simulasi ini, mulai dari memahami tujuan, mengatur strategi dan evaluasi, saat
proses melakukan tantangan tersebut, setiap anggota bisa menjalankan jobdescription
masing masing
Pada
saat sharing team mengatakan bahwa apa yang sudah dirasakan mulai mendekati
kearah,tema yang ada di baju yg peserta kenakan yaitu : one team , one spirit
& one goals.
- Levitation
Untuk
di simulasi ini, semangat group mulai menurun karna beberapa faktor, salah
satunya Lelah, sehingga hanya beberapa anggota saja yg berhasil di sebrangkan
dalam waktu yang di tentukan.
Hal
positif yang terlihat, dengan Kondisi lelah, team masih bisa bersinergi dan
tetap berusaha untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik dalam mencapai goals
nya.
- Alcatras
Goals
yang tidak tercapai di simulasi berikutnya dijadikan evaluasi oleh team,
terlihat muncul beberapa pertanyaan agar benar2 memahami aturan mainnya, dan memudahkan dalam membuat
strategi,disitu komunikasi antar anggota mulai berjalan, dari setiap masukan2
yang disampaikan hingga akhirnya memutuskan strategi yang dibuat bisa dipahami
seluruh anggota, disitu terbukti team
berhasil menemukan jalan keluar dan menyebrangkan seluruh anggotanya dari zona
ga aman ke zona nyaman.
Setelah
5 simulasi selesai di jalankan, team berkumpul dilapangan utama untuk masuk di
final activity ( coboy show ) di hari pertama, disini semua anggota masih
terlibat sampai acara selesai, dan di situ ada pergantian leader dari. Bp Fahmi Fernando ke Ibu Irene Tiffany.
KELOMPOK EMPAT
NAMA ANGGOTA : QOTMIR NOPRIANSAH ( KETUA ), TONI MARTIN , INKA, RATIH, WAWAN, DIAH HIKMAWATI, RIA APRILIA, ANTONI H, NHD INSAN KAMIL, LUKY ERVANUDIN
CONDITIONING
Diawali
dengan perkenalan fasilitator dan dilanjutkan dengan perkenalan semua peserta,
mulai dari penjalesan tentang fungsi fasilator hingga cek riwayat medic peserta, dari situ terdapat
beberapa kondisi peserta dengan riwayat medic nya. Salah satunya diah, dia
pernah mengalami penyempitan tulang ekor belakang, sehinnga seringkali
kesakitan ketika duduk dan sedikit kesulitan ketika bangun dari duduk.
Adapun yg
lainnya tidak menjadi perhatian khisus. berikutnya sesi dilanjutkan dengan sesi
jugling ball, team mulai membuka diri untuk saling berkenlan satu sama lain, bahkan
sampai ke hal hal yg mereka tidak suka (
makanan ) selanjutnya team mulai diberi tantangan pertama dengan cara bermain
juglingball + menyebut nama makanan yg mereka tidak sukai dan diberi target
waktu. Pada percobaan pertama team sudah mulai mencapai target waktu yang
disepkati, sampai berkali – kali menyepakati waktu team selalu berhasil
mencapai nya.
INITIATIVE
PROBLEM SOLVING
1.
Levitation
Challange
pertama ini sempat membuat peserta ragu akan hasil yang akan dicapai, karena
kondisinya. Ada 3 org dalam team yang mempunyai ukuran badan besar, sehinnga
agak ragu team bisa mencapainya, namun ada beberapa pesrta yang membuat team yang lainnya bisa yakin dan akan
mencapai waktu maksimal ( Mr. Toni ) sehingga mereka semangat
dan yakin melakukan tantngan pertama ini, peserta yang diberangkatkan terlebih
dahulu adalah Ria Aprilia, karena memiliki ukuran berat badan yg kecil
sehinnga team sepakat jadi peserta pertama yang mencoba, dan hasilnya hnya 0, 5
detik sudah mendarat ditujuan, berikutnya qotmir, dll.
Namun pada
saat Mr. Antoni, mau mencoba, team sudah sangat siap menyebrangkannya, set
harnesnya tidak muat. Sehingga fasilitator memutuskan untuk tidak
melanjutkannya dengan alasan tidak safety.
Learning poin
yang didapat di aktifitas lavitation :
-
Safety
yang utama
-
Tidak
memaksakan diri ketika alat yang disediakan tidak sesuai ( Safety First )
-
Harus
trust terhadap team, sekalipun team baru saja terbentuk
-
Semakin
banyak team yang memberikan kontribusi, semakin ringan juga beban yang dihadapi
2.
Alcatraz
Pada sesi ini
mulai terjadi dinamika yang seru, maksudnya mulai menunjukan siapa yang ingin lebih banyak
berperan, mulai terjadi penolakan ide dari team yang lain, mulai terjadi salah
persepsi dalam menentukan strategic plan, belum terjadinya satu visi dalam
team, kurang baiknya komunikasi antar team. Terlihat dari beberapa kali mencoba
dan selalu salah ditempat yang sama, dan ketika terjadi kesalahan justru malah
sedikit terjadi perdebatan kecil karena saling mempertahankan persepsi masing –
masing, antara huruf dan angka, masih terjadi kesalahan memberikan informasi
terhadap rekannya.
Adapun
learningnya :
-
Bad
comunication
-
Bad
memory
-
Strategic
plan yang kurang baik
-
Belum
bisa menerima ide dari orang lain
-
Ego
yang belum bisa diturunkan
-
Mau
berbagi informasi dengan yang lain
-
Perlu
disadari ternyata semakin banyak mencoaba akan semakin bnyak informasi yang
diterima
3.
Pumper Pull
Pada sessi
ini semua peserta ingin mencoba nya, namun hanya berhasil 8 orang saja, karena
waktu tidak mencukupi.
Ada beberapa
hal yang terjadi dalan sesi ini yaitu, peserta membantu menjadi second back up
bilayer ketika ada temannya yang lain melompat, memberikan suport terhadap yang
lain ketika temannya agak sedikit ragu. Namun ada juga kesalahan yang membuat
luka tangan sipeserta yang lompat ( qotmir ). Pada saat lompat dia memegang
tali bilayer ( tali safety ) dan akhirnya meukai jarinya.
Pembelajarannya:
-
Mentaati
rule yang sudah diberikan
-
Dibutuhkan
suport dari orang lain
-
Harus
selalu mencoba walaupun itu terbilang meragukan
-
Siap
menjadi team suport untuk yang lain
4.
Mouse Trap
Disesi ini
team sudah mulai menerapkan hasil share dari beberapa aktifitas sebelumnya,
sehingga terjadi diskusi untuk menyamakan strtegic plan nya, sehingga pada
ktifitas ini team memahami tugas pokok dan fungsinya masing - masing dan menyepakati bahasa yang diguakan
untuk meelewati rintangan yang dibuat, walupun masih ada yang terkena akibat
dari instruksi yang diberikan.
Pembelajarannya
:
-
Punya
peran masing2 dan bertanggung jawab atas peran tersebut
-
Memberikan
informasi sedetil mungkin sehingga mempermudah team yang lain
-
Disadari,
walaupun beda tugas dan fungsi, mereka mempunyai tujuan yang sama
-
Mendengarkan
leader
-
Komikasi
yang jelas, detail, bertahap
-
Salaing
memahami, antara leader dengan follower, ato leader dengan mirror
Take the Ball
Pada sesi ini
kembali peserta mulai menunjjukan ego nya masing – masing, sehingga ide dari
team yang lain tertolak. Beberapa kali mencoba team selalu gagal, targetnya
selalu terjatuh. Namun akhirnya berhasil.
Learning point
nya :
-
Satu
pemimpin, satu suara
-
Menerima
masukan dari yang lain ( ide )
-
Lebih
bnyak mendengarkan
-
Selalu
mencoba dan kreatif
-
Mengikuti
aturan yang sudah dibuat
Dari seluruh
arangkaian aktifitas yang dilakukan, bisa disimpulkan kalau team alfa memiliki
kekuatan dan kelemahan team yaitu :
Kekuatan team
:
-
Care
terhadap anggota teamnya
-
Mampu
beradaftasi dengan orang baru
-
Bersynergi
yang baik sesama angota
Kelemahan team
:
-
Lemahnya
strategic plan
-
Komunikasinya
belum maksimal,
-
Ada
beberapa yang menutup diri dari kemampuannya
-
Egonya masih belum bisa turun
KELOMPOK
MUSTANG
OPENING
Peserta
telah tiba di lokasi kegiatan dan pesrta terlihat antusias
ICE BREAKING
Pada
sesi aktivitas ini keantusiasa peserta akan kegiatan makin tercermin positif,
dengan keikutsertaan yang positif. Pada sesi ini peserta diajak untuk
mencairkan suasan, dengan aktifitas game samurai
GROUPING
Dalam
aktifitas setelah ice breaking ini adalah aktivitas group peserta di
instruksikan untuk mencari teman satu groupnya melalui aktifitas “nama
berantai”. Setiap peserta di instruksikan untuk mencari namanya sendiri yang
sudah tertulis dalam kertas origami pada bagian kemudian peserta mencari teman
satu groupnya dengan menirukan suara bintang yang telah di instruksikan sampai
berkumsemuanya lengkap.
Setelahnya
semuanya nama yang hadir ada dan lengkap kemudian kelompok distarakan atau
disesuaikan jumlahnya dengan kelompok yang lain, setelah itu kelompok
didampingi denan setiap fasilitatornya masing-masing. Kemudian peserta
dibagiakn perlengkapan kelompok yaitu Botol Minum, Slayer dan Corporate Flag.
Dan
pada saaat yang bersamaan peserta di instruksikan untuk menentukan ketua dan
nama group/kelompoknya serta membuat yel-yel kelompok. Anggota kelompok
memutusak nama kelompok ini adalah “MUSTANG”
ENERGIZER
Peserta
berkumpul kembali dengan kelompok nya masing-masing pada kelompok besar.
Setelah berkumpul peserta di berikan Energizer
uno 1-8, untuk mengembalikan peserta pada mood kegiatan
TEAM CHALLENGE
Kegiatan
selanjutnya setelah makan siang adalah permainan Back Ball, permainian ini adalah mentransferkan bola dari orang
paling depan ke orang dibelakangnya sampai ke orang paling dapan lagi.
Menggunkan media ember sebagai alat tangkapnya.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
Dalam
sesi ini peserta bergerak dengan angota kelompoknya dan berotasi dalam 5
aktifitas yang telah di sediakan, sebelumnya peserta salinh mengenalkan diri
dan saya pun mengenalakn dan menjelaskan tugas sebagai Fasillitator.
1.
Take The Ball
Di
aktifitas pertama dalam sesi IPS, yaitu simulasi permainan Take The Ball, dalam
permainan ini peserta melakukan tugas untuk memindahkan bola dari tiik A ke
titik B dengan Alur/jalur yang telah di tentukan, menggunakan alat bantu yang
berupa tali.
Dalam
aktivitas ini peserta diberikan waktu pengerjaan selama 15 menit, peserta sudah
mulai melakukan koordinasi yang baik, setelah mendapatkan penjelasan dan aturan
main peserta berkumpul dan membicarakan bagaimana cara penyelesaian tugasnya
baru mulai action dan selama itu berlanjut peserta trus mengevaluasi dari
percobaan pertama dan melakukan perbaikan.
Setelah
waktu simulasi berakhir kita lanjutkan dengan sharing dan yang didapat dari
aktifitas ini adalah kerjasama atau team work.
2.
Levitation
Dalam
aktivitas ini peserta diberikan tugas untuk berpindah dari bagian dalam
lingkaran dalam ke bagian luar lingkaran luar dengan alat bantu seutas tali dan
perlengkapan safety.
Setelah
penjelasan tentang permainan selesaai peserta langsung menyusun cara dalam
menyelesaikanya dan membagi tugas di anatar mereka serta urutan siapakah yang
jadi orang pertama dan berikutnya. Merekapun memulainya dan dapat menyelesaikan
tugas ini dalam waktu yang telah di tentukan seteleah action dari peserta
selesai, kita berbagi certa dan share dalam aktifitas ini dan hal yang dapat
diambil menjadi sebagai pembelajaran adalah bahwa setiap orang memiliki peranan
penting dan harus berkontribusi dalam teamnya.
3.
Escape From Alcatras
Aktivitas
ketiga ini adalah alcatraz dalam aktifitas ini peserta ditugaskan untuk
menyebrang dari titik A ke titik B melalui skema kotak yang telah di tentukan.
Dalam aktivitas ini peserta menyalahi aturan main yang berlaku dalam
mneyelesaikan tugas, peserta menggunakan alat bantu yang seharusnya itu tidak
dilakukan karena yang boleh dilakukan hanyalah komunikasi verbal. Setelah
permainan selesai peserta berbagi dan mendapatkan bahwa hal yang dapat
diaplikasikan dalam permainan ini adalah pentingnya komunikasi selain itu
peserta menyadari bahwa aturan main itu tetep harus diikuti dan tidak ada
penghahalan segala cara.
4.
Pamper Pole
Dalam
aktivitas keempat ini peserta ditantang untuk mampu naik pohon dan loncat
nyentuh bola yang tergantung. Mengunakan safety equipment yang ada. Dalam
aktivitas ini peserta tidak mencoba semuanya hanya 6 orang saja dan itu
melebihi target yang telah ditentukan. Dalam aktivitas ini peserta menyadari
ini sebagai tantangan personal dan setiap orang harus berkontribusi untuk
keberhasilan team.
5.
Mouse Trap
Perserta
mendapatkan tantangan untuk dapat melewati rintangan yang telah diberikan
berupa jalur yang ada halang rintangnya, peserta diberikan tiga perana yaitu
leder yang mengarahkan rekanya dan folower yang melewati rintangan sesuai
instruksi yang diberikan rekan satu teamnya( leadar ).
Dalam
aktifitas ini peserta mulai dengan briefing setelah instruksi yang diberikan
oleh saya peserta membuat rencana untuk menyelesaikan simulasi permainan ini,
peserta pun trus memperbaiki rencana mereka sesuai dengan pengalaman pasangan
sebelumnya.
Setelah
aktifitras selesai kita kemudian akhri aktifitas ini dengan sharing untuk
mendapatkan hal yang dapat diambil sebagai pembelajaran, dalam aktifitas
pertama pada sesi ini peserta berkesimpulan bahwa hal yang dapat diambil
sebagai pembelajaran dari simulasi permainan ini adalah kepercayaan, khususnya
kepercayaan sesama team. Peserta tetap konsisten dari pengaplikasian
pembelajaran pada simulasi sebelumya
FINAL ACTIVITY
Cowboy
Show adalah aktifitas pada sesi ini peserta kembali berkumpul secara kelompok
besar dalam kelompoknya masing-masing peserta tetap antusias dalam
beraktifitas. Itu tercermin dari keikutserta seluruh anggota kelompok.
API UNGGUN
Pada
sesi api unggun peserta sebelumnya diminta untuk menuliskan kukurangan team
dalam selembar kertas dan yang mereka tuliskan adalah :
1.
Have
some something in the begining
2.
Kepercayaan
diri kelompok yang berlebih
Peserta
mengikuti sesi ini hingga akhir dengan semangat dan kontribusi mereka,
tercermin dari keikutsertaan mereka.
MORNING
EXCERCISE
Peserta
melakukan olahraga pagi di mulai dari gerakan statis sampai dinamis dan
kombinasi. Dan dilanjut dengan senam ala boots Peserta tetap antusia dengan
kegiatan itu tercermin dalam keikutsertaanya.
OLYMPIC
GAMES
Peserta
diajak untuk melakukan permainan secara kelompok besar dalam kelompoknya
masing-masing, aktifitas permainanya adalah bulldozer
Pada aktifitas ini peserta sangat antusias karena terasa seperti ada
saingan yang memicu antusias tersebut, keantusiasan dan semangat peserta
terbukti dengan semuanya dalam kelompok musteng ikut serta dan berpartisipasi
aktif. Dan pada saat aktivitas ini berlangsung ketua di kumpulkan untuk
mempersiapkan aktifitas selanjutnya.
FINAL PROJECT
Ini
adalah aktifitas terakhir dari rangkaian kegiatan di dalam aktifitas ini tidak
ada lagi kelompok-kelompok kecil tapi semua sama untuk menyelesaikan tugas yang
sama. Dalam aktifitas ini orang-orang dalam kelompok Mustang terlihat
berpartisipasi aktif dengan keikutsertaanya.
CLOSING
Rangkaian
acara pun telah selesai dan peserta masi mengikuti hingga rangkaian acara selsai
dan acarapun di tutup dengan simbol penyerahan otoritas kembali dari pihak
Boots ke pihak Protelindo.
KELOMPOK DELAPAN
ENAM
Fasilitator Kelompok : KOPENG
Leader Kelompok. :
WAHYU
ARYO WICAKSONO
Nama Peserta. :
- MARIA IMMACULATA, REHUEL AYAL, WENNY SIPUTRA ADIPATI, VIRGIAWAN ARDI, WAHYU BASKORO, WAHYUDIN, YULIAR ADI WIDYAN, ANDREAS ARI RUSTAM, ALIA RAHMANI
Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok dimulai
ketika seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan para fasilitator
pun sudah mulai ikut serta didalamnya, salah satu kelompok tersebut adalah DELAPAN
ENAM, dimana kelompok tersebut beranggotakan 1O orang, kegiatan yang pertama kali dilakukan setelah
pengelompokan adalah Small group activity dan dilanjutkan dengan beberapa
kegiatan lainnya.
SMALL GROUP ACTIVITY
Permainan yang dilakukan
di Small group activity adalah tose a name, war speed
dengan cara jugling ball dan yang terakhir adalah pass to person
- Tose a Name
Sebelum kelompok
melakukan permainan tersebut, saya sebagai fasilitator menanyakan kepada
seluruh anggota kelompok apakah sudah saling mengenal satu sama lainnya, dan
jawabannya adalah sudah, walaupun ada beberapa orang yang menjawabnya hanya
mengenal wajah tapi tidak mengenal nama, maka untuk itu saya mengajak kelompok
untuk untuk memainkan permainan tersebut, dalam permainan ini peserta diajak
untuk menyebutkan namanya masing-masing sambil mengoper bola tenis secara
bergantian dengan aturan-aturannya yaitu : bola tidak
boleh terjatuh, setiap orang berhak mendapatkan satu kali memberi dan satu kali
menerima , saat proses memberi tidak boleh ke
orang sebelah kiri/kanannya langsung, melainkan harus longkap minimal satu
orang disebalahnya.
Di awal permainan, kelompok masih
banyak melakukan kegagalan, ada
yang kurang focus cara menangkap bola, ada yang salah menyebutkan nama
rekannya. Setelah berhasil tanpa melakukan kesalahan, kelompok ditantang ke level selanjutnya untuk melakukannya dengan menggunakan
dua buah bola, di level ini kelomnpok kembali mengalami kegagalan, itu di
karenakan kelompok belum mengetahui pola atau caranya, setelah diberikan waktu
untuk mengatur strategi, kelompok mulai mengatur membuat pola agar dapat
menyelesaikan permainan, dan terbukti kelompok dapat menyelesaikannya. Kemudian
kelompok ditantang kembali ke level selanjutnya untuk memainkan permainan
tersebut dengan target mencari waktu
tercepat, dalam artian berapa lamakah kelompok mampu melakukan permainan tersebut.
- War speed
Permainan ini merupakan
level selanjutnya, yaitu kelompok ditantang untuk membuat target waktu tercepat
untuk menyelesaikan permainan tadi, disaat pertama mencoba melakukan tantangan
tersebut, peserta melakukannya cukup lama yaitu sekitar 16 detik, kemudian saya tanya kepada kelompok, cukupkah
dengan hasil waktu tersebut, dan kelompok mengatakan belum cukup, sehingga
kelompok harus melakukannya berulang-ulang untuk mendapatkan target waktu yang
sesuai dengan apa yang kelompok
inginkan, dan alhasil dengan semangatnya kelompok berhasil mencapai target yang
diinginkan, yaitu 6 detik. Setelah itu kelompok ditantang kembali dengan level
permainan selanjutnya.
- Pass to person
Dalam permainan ini
peserta dalam kelompok dituntut rasa saling percayanya, untuk itu terlebih
dahulu peserta diminta untuk saling berpasangan, karena teknis bermainnya cukup
beresiko, yaitu adanya satu orang yang akan menjatuhkan diri kearah belakang,
sedangkan yang satu orangnya lagi sebagai orang yang menahannya agar tidak
terjatuh, saat dalam proses bermain, awalnya ada beberapa orang yang terlihat
belum merasa yakin atau percaya terhadap rekannya, setelah diberikan arahan dan
pengertian mengenai pentingnya rasa percaya terhadap rekannya maka rasa
keragu-raguannya tersebut mulai hilang, lalu peserta pun ditantang kembali
dengan tehnik bermain yang lebih beresiko lainnya, dan akhirnya kelompok pun
dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.
INITIATIVE PROBLEM
SOLVING
Disesi ini kelompok
ditantang dengan beberapa simulasi permainan di pos yang teknisnya berotasi
atau bergantian mainnya dengan kelompok yang lain, durasi disetiap posnya hanya
diberikan waktu 36
menit, itu termasuk waktu pergerakan menuju pos, breffing mengenai
permainannya, action dan juga sharing. Nama permainannya diantaranya yaitu ada
permainan Alcatras,
pamper pole,muosetrap,take the ball dan
valatation dan diakhiri dengan diskusi untuk membahas tentang esensi
atau poin pembelajaran yang didapat dalam setiap permainannya.
- Alcatras Escape
Target di pos permainan ini
adalah menyeberang
dari titik A ke titik B dengan media kotak-kotak yang
disediakan ada 35 kotak ,dengan 9 langkah tidak boleh melangkah lebih dari 1
kotak,dan diatara kotak ter sebut
,ada beberapa jebakan BOM.peserta tidak boleh menggunakan alat apapun.
Teknis bermainnya
kelompok harus melewati jebakan BOM,satu orang berjalan bergantian
dan yang lainnya berada luar/dibelakang kamar yang sudah ditentukan, karena hal tersebut itu merupakan aturannya. Dalam permainan ini kelompok
cukup kesulitan, kurangnya koordinasi dan juga tanggungjawab dan peran masing
masing anggota yang membuat kelompok ini harus selalu mengulang lagi.
Di sesi sharing saya sebagai
fasilitator bertanya kepada kelompok, apa yang menjadi kendala sehingga
kelompok belum berhasil menyelesaikan tantangan dipermainan tersebut, dan
banyak yang mengungkapkan tentang kekurangan yang ada dikelompok diantaranya
adalah terlalu banyaknya orang yang memberikan instruksi, dalam artian hanya
cukup satu orang saja untuk mengatur jalannya permainan, kurang focus terhadap
peran masing-masing, tidak adanya koordinasi karena kurangnya komunikasi
diantara setiap peranan
- Pamper Pole
Dalam permainan ini
kelompok diminta untuk memukul target yang berada
di atas ketinggian kurang lebih 1O meter.
Dimana target dalam permainan ini adalah
Bola yang digantung.
Sebelum
melaksanakan setiap peserta menggunakan alat pengaman tubuh FULL BODY HARNEST ,HELMET DAN TALI CARMATELL , Setiap peserta harus berkomunikasi
dengan team TEKNIS/SUPORT [BILAYER] dan mengatakan BILAY ON ,BARU Peserta bisa
menaiki tangga sampai titik terakhir diatas pohon untuk persiapan loncat dan memukul bola. Dalam permainan ini, sampai waktunya habis, kelompok
hanya berhasil memukul target 8 orang.
Di sesi sharing saya
menanyakan kepada kelompok, apa yang menjadi berhasil mencapai targetnya
dari minimal 5 orang jadi 8 orang yang berhasil, tapi
hanya satu jawaban yang digaris bawahi bahwa
jelasnya informasi atau arahan yang disampaikan oleh leadernya, lalu percaya
dengan kekuatan alat yang digunakan dan
dukungan team untuk memberikan semangat.
- Mouse Trap
Dalam permainan inipun kelompok
diminta membagi menjadi beberapa Sub kelompok, 3 orang dalam kelompok ada 3
peran yaitu peran LEADER,OBSERVER dan FOLLOWER, tugas dalam permainan ini
adalah meloloskan FOLLOWER dari garis START ke garis FINISH ,dengan melintasi
rintangan yang memberikan komando
/perintah untuk berjalan adalah LEADER yang menerima isyarat /bahasa tubuh dari
OBSERVER,tugas LEADER tidak mudah karena pandangannya membelakangi FOLLOWER,dalam
permainan ini lolos 3 FOLLOWER.
Di sesi sharing kembali saya
bertanya mengenai esensi yang terdapat dalam permainan itu, lalu jawabannya
adalah kerjasama tim, focus dan tanggung jawab terhadap peranannya
masing-masing, dan saya kembali bertanya, jika kita analogikan ke tiga peranan
itu yang ada di PROTELLINDO adalah peranan apa saja, maka jawabannya adalah
peranan FOLLOWER di ibaratkan sebagai para karyawan yang Bekerja dan yang
berperan sebagai OBSEVER adalah sikaka sebagai penengah yang harus mengamati
pergerakan/kerja buruh/karyawan dengan
management, sedangkan yang berperan
sebagai LEADER di ibaratkan sebagai management.
- Take The Ball
Dalam
permainan ini kelompok di tugaskan membawa target dari titik A ke titik B
dengan menggunakan tali, didalam permainan
ini ada beberapa kali gagal dalam membawa target dengan waktu setiap permainan 36
menit , dan menit terakhir berhasil juga membawa/memindah target.
Di sesi sharing saya bertanya kenapa dalam
permainan TAKE THE BALL hampir tidak bisa ? dan jawaban peserta/anggota
kelompok tidak focus dan lupa akan tugas masing.karena
terlalu banyak komando/perintah,peran LEADER nya kurang aktif.
- Levitation
Dalam permainan ini tugas kelompok
adalah menyebrang dari lingkaran yang sudah di siapkan dengan menggunakan tali
kuralon dan alat pengaman tubuh shit harness vulley dan carabiner, setiap anggota kelokpok satu persatu
menyebrang di bantu oleh kelompoknya,ada beberapa kali gagal dalam melintasi
garis yang di tentukan,tapi dalam waktu yang setiap permainan 36 menit,semua
anggota kelompok berhasil keluar dari lingkaran.
Di sesi sharing saya bertanya kenapa awal
permainan selalu gagal,jawaban kelompok harus mencoba dahulu dan strategi ,mana
yang terlebih dahulu yang harus di sebrangkan dan mana yang terakhir,dan dalam
permainan ini butuh seorang LEADERSHIP.dan
dukungan dari anggota kelompok.
KELOMPOK TUJUH
FASILITATOR : ELA
ANGGOTA KELOMPOK :
-
MICHAEL BUCEY, DEEMAR DANA, RATNA SURYAWATI, LISA MENDISON, DITA FANDINI, ASEP SYAFRUDIN, WAHYU ARIA P, DIMAS SATRIA, ANDIKA ARIEF PRATAMA, CUT RENNY
TEAM IDENTITY ( Yelling
& Make a Flag )
Pada aktifitas awal ini, kelompok
berinteraksi cukup baik satu sama lain. Ada beberapa anggota kelompok yang
lebih aktif dan berinisiatif mengambil bagian pekerjaan seperti : DEEMAR, CUT
RENNY, ANDIKA, RATNA. Sedangkan yang lain lebih mengikuti aktifitas kelompok
BACK BALL
Kelompok merasa ada beberapa
factor hambatan pada aktifitas ini sebagai berikut : Rasa Segan terhadap atasan
yang berakibat ketidakfokusan, kurang mampu untuk berkomunikasi dengan baik,
kurang fungsi control
SMALL GROUP ACTIVITY (
Conditioning & Toss A Name )
Anggota kelompok tampak masih
segan untuk tampil memimpin dan mengarahkan anggota kelompok yang lain,
sehingga cenderung menahan diri untuk memberikan solusi / pendapat saat
melakukan permainan. Kelompok tampak lebih berhati – hati setelah gagal di
permainan sebelumnya
INITIATIVE PROBLEM
SOLVING
1.
Escape from Alcatras
Kelompok
cukup pesimis di awal, dan merasa tidak dapat menyelesaikan aktifitas ini.
Selama permainan tiap anggota tampak semakin semangat mencari solusi dan
bertukar pendapat dengan anggota kelompok yang lain. Kelompok terlihat sangat
fokus dan bertekad untuk berhasil. Kelompok mulai membangun pattern komunikasi dalam kelompok,
anggota kelompok bergantian memberikan informasi dan mendengarkan informasi
dari rekan tim dengan cukup baik. Tiap anggota kelompok mulai terlihat nyaman
dan membuka diri satu sama lain. Dan keseganan yang terlihat di aktifitas
sebelumnya mulai hilang
2.
Pumper Pole
Kelompok
memasuki aktifitas ini dengan level yang cukup baik, kekompakan dan kenyamanan
satu sama lain sangat terlihat. Mereka saling membantu memasangkan Harness
tanpa perlu diarahkan terlebih dahulu, Setiap peserta yang mendapat
giliran naik melakukan dengan cepat dan cukup percaya diri, meskipun ada
beberapa peserta yang tampak takut tapi tidak ada yang lama menahan diri di
atas. Karena pergerakan yang cepat tersebut, seluruh anggota mendapat
kesempatan untuk mencoba. Menurut pengamatan saya, mereka bisa mendorong diri
mereka sendiri karena atmosfer dalam kelompok yang baik dan sangat mendukung.
Dan tiap peserta sangat puas dengan pencapaian individu mereka masing – masing
3.
Mouse Trap
Setelah
dibagi menjadi sub kelompok, kelompok sibuk berdiskusi dengan sub kelompok
masing – masing untuk strategi melakukan tantangan permainan. Dalam permainan
ini mereka menyadari tentang kemampuan untuk memimpin / mengarahkan dengan
baik, kemampuan untuk menjadi follower
yang baik dengan mendengarkan rekan
kerja, menurunkan ego diri dan mempercayai instruksi untuk kepentingan kelompok,
pentingnya menetapkan sudut pandang yang tepat dalam berkomunikasi dan memimpin
4.
Take The Ball
Kelompok gagal dalam aktifitas
ini, menurut pengamatan saya kelompok memiliki kesulitan untuk fokus dan
perform baik terhadap tekanan dari luar. Kelompok cukup down dan kecewa, tapi kelompok menyadari kekurangan tersebut dan
saling berusaha memotivasi satu sama lain
5.
Levitation
Pada permainan ini, kelompok
tampak ingin membuktikan bahwa kelompok bisa perform lebih baik. Kelompok
berhati – hati menyelesaikan dan saling menyemangati satu sama lain.
Berkomunikasi dan menyelesaikan masalah cukup baik dalam permainan ini.
Dinamika
kelompok cukup baik dan meningkat dari awal hingga akhir permainan, ada
beberapa “motor” dalam kelompok seperti : Deemar, Andika, Ratna, Dimas. Mereka
bergantian mengambil kendali untuk mengarahkan tim dalam memecahkan masalah,
baik dalam permaianan maupun dalam debrief. Anggota kelompok yang lain aktif
dan berkontribusi positif mengikuti pergerakan dinamika kelompok.
KELOMPOK WATERFALL
Fasilitator : Dhika Pranastyasih (Dhiko)
Nama Anggota : 1. Ari
Pudjiono 6.
Mufti Arief Rudyansyah
2. Defandi Febrian Bustami 7. Rizal Rizaldi
3. Febriyane Madewa 8.Sander
4.Ismatullah 9.
Septy Fahrani
5. Kurniawan S. Wibowo 10. Theresia Sovia Girsang
OPENING & GROUPING
Kegiatan dimulai dengan sesi foto bersama seluruh peserta dalam grup
besar, kemudian dilanjutkan dengan meminta peserta membuat lingkaran besar
untuk kegiatan energizer melalui
permainan Samurai.
Selanjutnya peserta dibagi ke dalam 10 kelompok kecil melaui permainan Animal Call, dan secara langsung menentukan nama, yell dan ketua kelompoknya
masing-masing. Kelompok 8 yang berjumlah 10 orangkemudian
sepakat memilih Waterfall sebagai nama kelompok dan Ibu Febriyane sebagai ketuanya.
Kegiatan conditioning dilakukan oleh TATIB, peserta diberitahukan agar selama acara :
· selalu menggunakan dan menjaga atribut/kelengkapan yang diberikan baik
pada perseorangan maupun pada kelompok
·
disiplin waktu, be on time
·
no smoking, no littering
Peserta juga diberitahukan akan
adanya sanksi setiap kali terdapat pelanggaran.
Toss A Name
Game ini dilakukan bersamaan dalam tiga kelompok kecil
(post groups) sebagai perkenalan dan
mencairkan suasana. Peserta berbaur dan mengenal sekilas nama-namanya walaupun
permainan tidak dapat diselesaikan secara utuh.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
- Mouse Trap
Permainan ini dilakukan dalam sub-group yang terdiri dari 3 orang (leader, mirror, follower).
Dari 7x percobaan, Waterfall berhasil
melewati tiga rintangan saat percobaan ke-5. Dan akhirnya berhasil melewati
seluruh rintangan di percobaan ke-6.
Dari permainan ini, diungkapkan anggota kelompok bahwa
:
- dibutuhkan adanya kepercayaan dari setiap bagian agar dapat menyelesaikan
pekerjaan (trust)
- setiap bagian harus melakukan tugasnya dengan baik, sehingga tidak
merugikan bagian lain (teamwork)
- Take The Ball
Walaupun cukup lama menentukan strategi pada percobaan
pertama, Waterfall berhasil
mengangkat bola di titik awal namun gagal menaruhnya di titik akhir. Pada
percobaan ke-2, kelompok ini berhasil
dengan cepat, bahkan menjadi yang tercepat dibandingkan dua grup lainnya di pos
yang sama.
Waterfall kemudian diberi tantangan tambahan untuk
melakukan permainan tanpa berbicara (silent),
dalam tantangan ini Waterfall beberapa kali gagal.
Ibu Febri sebagai leader berperan banyak dalam
mengarahkan teman kelompoknya untuk mendengarkan instruksi dari satu orang saja
sebagai komando.
Dalam diskusi di akhir permainan Waterfall menyebutkan
:
- hal yang membuat mereka sangat cepat
menyelesaikan permainan adalah tidak ada yang ingin menonjol, satu sama lain
saling support dan semangat
menyelesaikan permainan
- bahwa tidak perlu terlalu formal dalam
bekerja, perlu adanya craziness&speed tetapi tetap serius menyelesaikan
pekerjaan (professional)
Selain team
leader, pak Ari dan pak Rizal juga cukup aktif berperan dalam memberikan
ide-ide strategi permainan.
- Levitation
Berbeda dengan beberapa permainan sebelumnya, dalam permainan ini Waterfall langsung mengalami kegagalan di awal permainan. Setelah
berganti strategi kelompok ini berhasil mengantarkan empat orang anggotanya
keluar dari zona bahaya.
Tercatat bahwa hal yang dapat dipelajari melalui
permainan ini adalah :
- diperlukan dukungan dan strategi yang
matang untuk mencapai keberhasilan
- faktor fisik yang mulai menurun
seharusnya tidak menjadi penghalang keberhasilan
- Escape From Alcatrss
Kelompok Waterfall sempat
kebingungan tentang adanya urutan langkah di awal permainan. Suasana dalam
permainan ini terasa lebih serius. Berkali-kali mencoba, mengatur strategi
(termasuk mengintip dari balik penghalang) akhirnya hampir di akhir waktu
permainan kelompok ini berhasil
mengantarkan dua orang anggotanya menyelesaikan permainan.
Waterfall menemukan bahwa
:
- dalam komunikasi diperlukan adanya tahapan-tahapan agar
informasi yang perlu disampaikan lebih jelas diterima dan mudah dipahami
- semua perlu bekerjasama, jujur, fokus dan saling terbuka
- Pumper Pole
Sejak awal permainan, kelompok Waterfall sudah langsung
menentukan beberapa orang yang akan naik. Diantaranya pak Ari, bu Septi dan pak Mufti yang berinisiatif ingin mencoba
dalam permainan ini. Menyusul kemudian pak Ismet & pak Fendi yang ambil
bagian melengkapi jumlah anggota yang naik menjadi 5 orang.
Dari diskusi setelah permainan, disebutkan bahwa tidak
ada kesulitan yang berarti dalam permainan ini karena beberapa diantaranya
melakukan hal yang berhubungan dengan ketinggian dalam kesehariannya. Menurut
beberapa orang yang baru pertama kali melakukannya pun ini menjadi pengalaman
yang menyenangkan.
Nilai yang didapat dalam permainan ini adalah jika kita
sudah memulai sesuatu maka kita harus berusaha menyelesaikannya dengan baik
(komitmen, integritas)
Dalam permainan kompetisi ini peserta kembali dipertemukan dengan kelompok
lainnya. Dengan strategi yang matang,
kekompakan dan kerjasama diantara anggotanya, di akhir permainan ini Waterfall
berhasil menjadi kelompok tercepat dalam kompetisi.
OLYMPIC GAMES
Semangat yang tinggi hampir mengantarkan kelompok Waterfall menjadi pemenang dalam
permainan Buldozer. Sangat disayangkan, karena terlalu antusias akhirnya kurang berhati-hati
sehingga beberapa detik sebelum menginjak garis finish kelompok ini terjatuh
dan tidak berhasil menyelesaikan permainan. Namun kegagalan tidak menyurutkan semangatnya sampai akhir acara.
FINAL PROJECT
Pada tantangan terakhir, peserta kembali disatukan dalam kelompok besar.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan peserta untuk mencapai keberhasilan.
Kelompok-kelompok yang bersaing dalam aktivitas sebelumnya saling bekerjasama
dan berbagi tugas untuk menyelesaikan tantangan. Dan dengan kerjasama yang
baik, dalam waktu singkat peserta berhasil menyelesaikan tantangan terakhir
ini.
CLOSING
Sebagai pamungkas, rangkaian aktivitas ditutup oleh beberapa orang perwakilan peserta yang memberikan pesan agar nilai-nilai
pembelajaran, walaupun singkat, dapat digunakan dengan baik oleh peserta.
Peserta kemudian diserahkan kembali pada pihak Manajemen PT. Protelindo.
KELOMPOK
SPIRIT
Fasilitator
Kelompok : Dicky
Leader
Kelompok : Deddy Nababan
Nama Peserta :
-
Muhammad
Taftazani
-
Avrian Prinindita Priyono
-
Alex
Shofa Multazam
-
Andrie
Sarjono Liputo
-
Yadi
Kurniawan Hidayat
-
Winiarkanti
Mahanani
-
Maria
Patricia
-
Linda
DINAMIKA
KELOMPOK
Dinamika
kelompok dimulai ketika seluruh peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan
para fasilitator pun sudah mulai ikut serta didalamnya, salah satu kelompok
tersebut adalah SPIRIT, dimana kelompok tersebut beranggotakan 9 orang,
kegiatan yang pertama kali dilakukan setelah pengelompokan adalah Small group
activity dan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan lainnya.
SMALL
GROUP :
Permainan
yang dilakukan di Small group activity adalah tose a name.
Tose
a Name
Sebelum
kelompok melakukan permainan tersebut, saya sebagai fasilitator menanyakan
kepada seluruh anggota kelompok apakah sudah saling mengenal satu sama lainnya,
dan jawabannya adalah sudah, walaupun ada beberapa orang yang menjawabnya hanya
mengenal wajah tapi tidak mengenal nama, maka untuk itu saya mengajak kelompok
untuk untuk memainkan permainan tersebut, dalam permainan ini peserta diajak
untuk menyebutkan namanya masing-masing sambil mengoper bola tenis secara
bergantian dengan aturan yang telah ditentukan.
INITIATIVE
PROBLEM SOLVING
Disesi
ini kelompok ditantang dengan beberapa simulasi permainan di pos yang teknisnya
berotasi atau bergantian mainnya dengan kelompok yang lain, durasi disetiap
posnya hanya diberikan waktu 30 menit, itu termasuk waktu pergerakan menuju
pos, breffing mengenai permainannya, action dan juga sharing.
Nama
permainannya diantaranya yaitu ada permainan Mouse Trap, Take the Ball,
Levitation, Escape from Alcatraz, Pamper Pole dan diakhiri dengan diskusi
sharing membahas tentang poin pembelajaran yang didapat dalam setiap
permainannya.
- Mouse
Trap
Dalam
permainan ini kelompok diminta untuk membagi menjadi beberapa sub kelompok
sebanyak 3 orang dalam setiap sub kelompoknya, dikarenakan dalam permainan ini
akan ada 3 peranan, yaitu peranan leader, mirror dan follower.
Dimana target dalam permainan ini adalah
meloloskan peranan follower dari titik start ke titik finish melalui jalur yang
disediakan, dimana dijalur tersebut terdapat beberapa penghalang sebagai rintangannya,
dan follower itupun tidak mudah untuk melewatinya rintangannya, karena matanya
akan ditutup, untuk itu maka follower membutuhkan instruksi atau arahan dari
peranan seorang leader, hanya saja leader tersebutpun tidak mudah memberikan
arahannya, karena posisi badannya membelakangi posisi follower tersebut,
sehingga tidak melihat secara langsung apa yang harus diinstruksikan agar dapat
dilakukan oleh follower, maka peranan leader pun memerlukan bantuan dari
seseorang yang akan berperan sebagai mirror , akan tetapi peranan mirror
memiliki keterbatasan, yaitu tidak boleh berbicara, sehingga informasi yang
disampaikan kepada leader yaitu secara nonverbal, hanya bahasa tubuh saja.
Dalam permainan ini, sampai waktunya habis, kelompok hanya berhasil meloloskan
7 follower saja.
Di
sesi sharing saya menanyakan kepada kelompok, apa yang menjadi kendala dalam
kelompok ini sehingga tidak berhasil mencapai targetnya?, dan jawabanpun
bermacam-macam, tapi hanya satu jawaban yang digaris bawahi bahwa kurang
jelasnya informasi atau arahan yang disampaikan oleh leadernya, lalu sayapun
kembali bertanya, kenapa tidak ditanyakan kembali instruksi tersebut, dan
jawabannyapun jelas yaitu segan, sehingga kurangnya komunikasi dalam kelompok
ini membuat tidak tercapainya target keberhasilan.
- Take
the Ball
Target
dalam permainan ini yaitu memasukan sejumlah bola satu persatu yang harus
dipindahkan terlebih dahulu dari start ke finish , dimana sebelumnya bola harus
diposisikan diatas pipa dan dipindahkan ke pipa yang lainnya denga media bantu
untuk memindahkannya adalah tali yang akan diberikan jumlahnya setengah dari
jumlah anggota kelompok, dengan aturannya saat proses yaitu bola tidak boleh
terjatuh, lalu tali sebagai media bantunya tidak boleh diikat atau disimpul,
jika terjadi maka permainannya akan diulang kembali.
Maka
dalam permainan ini kelompok mengatur perencanaan atau strategi agar berhasil
mencapai targetnya, ternyata dalam permainan ini kelompok lebih banyak
menghabiskan waktu hanya untuk perencanaan atau mengatur strateginya saja,
sehingga waktu untuk menjalankan permainan tersebut tidak cukup, dalam proses
bermainpun terlalu banyak peserta yang memberikan instruksi, sehingga banyak
yang terlihat kebingungan untuk menerima instruksi mana yang harus dijalankan,
dalam permainan ini kelompok hanya berhasil mencapai 2 targetnya.
- Levitation
Dalam
permainan ini tugas kelompok adalah mengeluarkan seluruh anggota kelompoknya
dari dalam ke luar lingkaran dengan media bantu utamanya yaitu seutas tali
tambang, dimana tali tambang tersebut salah satu ujungnya telah diikatkan ke
sebatang pohon, sedangkan untuk dapat keluar dari lingkaran tersebut peserta
yang melakukannya harus bergelantungan sambil menarik tubuhnya sendiri, untuk
itu ujung tali yang satunya lagi harus dibentangkan oleh rekan-rekannya dalam
kelompok. Permainan ini adalah permainan yang cukup beresiko, sebelum
melakukannya peserta diwajibkan menggunakan alat pengaman.
Dalam
permainan ini kelompok berhasil mengeluarkan seluruh anggotanya, walaupun
sebelumnya ada anggota yang sedikit ragu terhadap kemampuan rekan-rekannya
untuk mangeluarkannya, dikarenakan mengukur berat bobot tubuhnya yang cukup
besar, tetapi setelah diberikan pengertian tentang rasa percaya dan yakin
terhadap rekannya, begitupun rekannya yang berusaha meyakinkannya, maka peserta
tersebutpun mau melakukannya. Sehingga di sesi sharing yang kami bahas adalah
pentingnya rasa percaya dalam sebuah kelompok.
- Escape
from Alcatraz
Dalam
permainan ini terdapat 2 zona permainan, ada zona eksekusi dan ada zona
koordinasi. Tugas dalam permainan ini adalah meloloskan seluruh anggota
kelompok dari start ke finish melalui media garis kotak-kotak, dimana terdapat
7 garis kotak vertikal dan di kali 5 kotak horizontal (zona eksekusi), maka
akan terdapat 35 kotak. Hanya saja untuk dapat meloloskan seluruh anggotanya,
kelompok cukup mencari 9 kotak yang telah ditentukan oleh saya selaku
fasilitator.
Teknis
bermainnya yaitu peserta mencoba satu persatu dimana sebelumnya seluruh peserta
berada di zona koordinasi. Diawal permainan, kelompok terlihat sedikit
kesulitan dalam melakukan permainan ini, masih terlihat sikap individualnya
sehingga kurang memaksimalkan zona koordinasi, dimana zona tersebut jika
difungsikan dengan baik untuk berkoordinasi, maka setiap anggotanya dapat
menyelesaikan permainan ini dengan cepat. Setelah beberapa orang mencoba dan
gagal, maka kelompokpun mengetahui arti pentingnya komunikasi dan koordinasi.
- Pamper
Pole
Permainan
ini lebih menitik beratkan kepada kemampuan individu di kelompok untuk
melakukan pengendalian dirinya, dimana peserta ditantang untuk memukul sebuah
bola diatas ketinggian 10 meter dengan cara melompat, untuk itu peserta di
fasilitasi kembali alat untuk pengaman, sebelum bermain kelompok saya berikan
penjelasan mengenai pentingnya alat pengaman yang harus dipakai.
KELOMPOK
VICTORY
Fasilitator :
Tebing
- Steven Yu
- Ari
Sani Sanusi
- Kurniawan
- Rio
Singgih
- Claudia
Widyasari
- Eniyah
Zahra
- Armelia
Arysia
- Ari
Setiawan
- Jihan
Mirza
- Teddy
Trianto
ICE BREAKING
Pada pukul 10.34 kelompok memulai program
dengan melakukan Ice Breaking.
Permainan Toss An Animal Name dipilih
agar kelompok kenal satu dengan yang lain. Hanya sedikit yang baru kenal,
beberapa dari anggota kelompok mengetahui nama beberapa orang namun belum
pernah ketemu muka.
Di awal permainan kelompok terlihat sedikit
canggung karena banyak yang belum kenal. Terlebih di kelompok Victory ini
terdapat Mr. Steven Yu yang mempunyai posisi di Manajerial. Namun tidak
membutuhkan waktu yang lama bagi kelompok untuk bisa mencairkan suasana.
Beberapa anggota kelompok mulai terlihat akrab dan saling melontarkan candaan.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
1. Levitation
Aktifitas berikut yang dilakukan kelompok
adalah simulasi Problem Solving.
Untuk rotasi pertama, kelompok mendapatkan simulasi Levitation. Dimana kelompok harus mengeluarkan semua anggotanya
dari lingkaran dalam ke luar dari lingkaran luar dengan bantuan tali dan
beberapa alat safety.
Di awal terlihat kelompok masih mencari cara
dan posisi badan yang tepat untuk masing-masing anggota kelompoknya. Beberapa
terlihat gagal dan mengulang permainan. Dengan perjuangan yang lumayan berat,
akhirnya kelompok bisa menyelesaikan permainan ini. Keberhasilan kelompok
sedikit terbantu dengan postur tubuh rata-rata anggota kelompok yang merata,
tidak ada yang terlalu berat sehingga semua anggota kelompok bisa menyeberang
tanpa kendala yang berarti.
Kerjasama yang solid, kepercayaan terhadap tim
yang penuh menjadi nilai belajar yang muncul dalam debriefing kelompok di akhir
simulasi.
2. Escape from Alcatraz
02.10 WIB.
Aktifitas berikut yang dilakukan kelompok
adalah simulasi Escape From Alcatraz.
Kelompok terlihat sangat serius menyimak brief yang disampaikan. Beberapa orang
terlihat terburu-buru ingin segera mengeksekusi permainan ini. Beberapa lagi
mencoba untuk melakukan diskusi dan brainstorming mengenai cara/metode yang
digunakan.
Setelah beberapa saat, kelompok mendapatkan
kesepakatan tentang cara penyelesaian dengan menggunakan penamaan baris dan
kolom yang ada. Di awal-awal permainan beberapa anggota kelompok mencoba dengan
trial dan error untuk mengetahui jalur namun baru di level 5 Dari 7 level,
beberapa anggota selalu melakukan kesalahan yang sama dengan tidak mengingat
jalur yang sudah benar.
Hal ini berlangsung agak lama, bahkan beberapa
turun di level 4. Teddy Triyanto menjadi orang pertama yang berhasil lolos dari
permainan ini. Kemudian disusul oleh beberapa orang yang lain. Di akhir
permainan ada tiga orang yang tersisa dan terlihat agak lambat karena terus
mengulang jalur yang salah. Permainan ini berakhir 23 menit, terlewat 3 menit
dari waktu yang ditetapkan.
Komunikasi yang efektif, kemampuan mengingat
dan mendengar yang baik, konsentrasi, fokus pada tujuan serta koordinasi yang
baik menjadi nilai belajar yang didapatkan kelompok saat debriefing di akhir
simulasi.
3.
Pamper Pole
02.50 WIB.
Simulasi berikutnya lebih ke personal challange. Kelompok diminta
untuk memilih 5 orang dari anggotanya untuk melakukan Simulasi High Rope Pamper Pole. Setelah melakukan
konsolidasi beberapa saat kelompok memilih Steven Yu, Ari Sani sanusi, Eniayah
Zahra, Ari Setiawan dan Teddy Triyanto.
Sebagai orang yang pertama mencoba adalah
Steven Yu. Keberhasilan Steven Yu mengeksekusi tugas di Pamper Pole terlihat memberikan aura yang positif bagi kelompok.
Hal ini terbukti memberikan semangat bagi yang lain untuk berhasil juga
menyelesaikan tantangan. Kelompok bisa menyelesaikan tugas dengan catatan waktu
yang cepat dan semua (5 orang) yang ditunjuk bisa berhasil. Keinginan untuk
mencoba, fokus pada tujuan, percaya pada lingkungan kerja dan kebulatan tekad
menjadi nilai belajar yang muncul di sesi debriefing kelompok.
4. Mouse Trap
03.25 WIB.
Di simulasi mouse trap kelompok terlihat
terkejut karena mendapat hukuman dari Seksi Tata Tertib. Hal ini terjadi karena
salah satu anggota kelompok Ari Sani Sanusi menjatuhkan bandana di area Pamper Pole dan bandana tersebut
ditemukan oleh salah satu Tim dari Tata Tertib. Meski demikian, kelompok
terlihat pasrah dan melakukan hukuman sesuai ketentuan yang berlaku.
Hukuman kelompok ini sangat berpengaruh dalam
Simulasi ini karena waktu permainan untuk simulasi Mouse Trap menjadi berkurang karena digunakan kelompok untuk
melaksanakan hukuman push up secara bersama-sama. Hanya 2 orang yang lolos di
simulasi ini. Terlihat banyak keraguan dari anggota kelompok yang bertugas
sebagai mirror. Mereka terlihat kurang bisa menterjemahkan bahasa tubuh follower yang sedang menyeberang di
lintasan Mouse Trap.
Meski dilakukan pergantian peran, namun
terlihat untuk bagian mirror mengalami kendala yang sama. Mirror sebagai kepanjangan tangan pemimpin mempunyai tugas yang
vital dalam simulasi ini. Kemampuan untuk menganalisa, memposisikan orang
sesuai proporsi, serta kepercayaan yang tinggi terhadap tim menjadi nilai
pembelajaran yang didapat saat sesi debriefing kelompok.
5. Take The Ball
04.02WIB.
Mendapatkan pelajaran berharga dari
simulasi-simulasi sebelumnya, kelompok tanpa banyak menemukan kendala dapat
menyelesaikan simulasi Take The Ball
dengan cukup baik. Berdiskusi dengan efektif sebelum mengeksekusi permainan,
setiap orang fokus terhadap tugas yang sudah diberikan, kerjasama kelompok yang
efektif, komunikasi yang efektif dan efisien menjadi poin pembelajaran di
simulasi ini.
Sebuah catatan menarik untuk hari-1. Kelompok
terlihat cukup taat dengan aturan terutama masalah waktu. Tidak pernah satu
kalipun kelompok terlambat dan kehadiran anggota kelompok selalu lengkap. Hal
ini menjadi poin yang cukup baik bagi penilaian kelompok.
OLIMPIC GAMES
Permainan Buldozer
Race mengawali simulasi Final Project
di hari ke-2. Semua kelompok saling memberikan kemampuan terbaik untuk bisa
menjadi pemenang dalam permainan ini. Nuansa kompetisi cukup terlihat dalam
simulasi ini.
Meski sebelumnya setiap kelompok berkompetisi,
namun kondisi yang menarik terlihat saat Final
Project. Masing-masing anggota kelompok nampak fokus dengan tugas yang
diberikan oleh Ketua kelompok yang baru.
Catatan waktu yang cukup spektakuler berhasil
dibuat, seluruh kelompok bergabung dan bisa menyelesaikan Final Project meski mendapat banyak gangguan dari pihak luar.
Secara umum program 2 hari ini cukup berhasil dan sesuai dengan objektif yang
diinginkan. (Team work, Trust, Professional, Intergritas, Komitmen dan Disiplin).
Diawal
permainan, kelompok ditantang hanya 5 orang saja untuk melakukannya, ternyata
untuk menyelesaikannya tidak butuh lama, hanya 10 menit saja, maka dari waktu
yang tersisa semuanya ingin mencoba, dimana permainan diakhiri oleh ibu Linda
yang mana awalnya beliau tidak mau melakukannya dikarenakan takut, tetapi
setelah diberi pengertian bahwa rasa takut itu harus dilawan, akhirnya beliau
mau melakukannya walaupun tidak berhasil memukul bolannya.
KELOMPOK
DUA BELAS
Nama Peserta :
1. Astuti
Murdiarti 6. Ina Indrawati
2. Bachtiar
Anwari 7. Irwan Hendrawan
3. Daniel
Liling 8. Rahmaranti Oktania
4. Fauzi 9. Rini Montasya
5. Ibnu
Sina 10.
Zulfahmi
Grup Fasilitator : Dede Rohman
OPENING & CONDITIONING
Proses
pembukaan pelatihan dilakukan serah terima dari perwakilan PT.Protelindo kepada
manajemen BOOTS yang diwakili oleh Bapak Riki Rikardo dilanjutkan dengan
perkenalan team BOOTS yang akan memfasilitasi program training ini dan
berikutnya diberikan gambaran awal mengenai kegiatan training yang akan
dijalani selama dua hari kedepan.
Selanjutnya
semua peserta di ajak untuk berkumpul dilapangan untuk menjalani kegiatan
berikutnya, pada tahap ini peserta diberikan beberapa aturan main yang
berhubungan dengan kedisiplinan sebagai fungsi kontrol peserta dalam
menjalankan kegiatan ini.
-
Ice Breaking
Dilanjutkan
dengan kegiatan Big Group Ice Breaking
yang tujuannya adalah untuk mencairkan suasana dan mempersiapkan kondisi
peserta dalam menghadapi pelatihan, pada tahapan awal ini tampak para peserta
sangat berantusias dalam menjalankan tantangan ini.
-
Grouping
Dari
jumlah total peserta dibagi kedalam beberapa grup kecil, masing – masing group diberikan tugas
awal membuat identitas grup berupa pembuatan bendera kebesaran dan disepakati
untuk ketua grup 12 diberikan kepercayaan kepada Bapak Zulfahmi, berikutnya
tatib melakukan pengecekan kelengkapan grup.
SMALL GROUP
-
Team Challenge ( Back Ball
)
Tantangan
awal ini dapat diselesaikan grup dengan baik, dinamika yang terjadi tampak
masih ada beberapa peserta yang masih belum siap untuk keterlibatannya dalam
grup.
-
Toss A Name
Tahap
pengkondisian dalam group kecil, ditegaskan lagi mengenai gambaran kegiatan
yang akan dilakukan menggunakan metode experiential
learning (belajar dari pengalaman) dan ditekankan lagi mengenai aturan main
yang harus dijalankan selama kegiatan berlangsung. Pada tahap ini masing-masing
peserta merasa lebih lepas dan lebih saling mengenal antara satu dengan yang
lannya.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
- Take
The Ball
Pada
tahapan rangkaian tantangan problem solving dan personal challenge, tantangan
awal dapat diselesaikan dengan lancar dan tampak tidak banyak masalah yang
muncul dalam menyelesaikan tantangan ini. Strategi, fokus, kerjasama dan mau
untuk mendengarkan arahan yang diberikan merupakan poin pembelajaran yang
muncul pada sesi pertama ini.
- Levitation
Setelah ditambah sedikit tekanan dalam hal resiko pada tantangan yang kedua,
grup tampak mulai mendapat kesulitan dalam menyelesaikan tantangan ini,
strategi yang sudah dibuat tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan,
kurang percaya diri dan belum yakin dengan kemampuan yang dimiliki dalam grup
sedikit menjadi kendala dalam mendukung kegagalan grup pada sesi ini
- Escape
From Alcatrass
Grup
kembali tidak berhasil pada tahap ini, kurang fokus terhadap tugas yang
diberikan, kurang detailnya informasi yang didapat dan kurang terbangunnya
sistem komunikasi koordinasi yang jelas menjadi kendala yang muncul dalam
tantangan ini, belajar dari kondisi ini grup sepakat untuk lebih mematangkan
sistim koordinasi yang dapat dipahami oleh semua anggota grup dan mampu
memberikan informasi se jelas-jelasnya.
- Pamper
Pole
Di
awal tampak beberapa peserta yang mendapatkan tugas ini mulai ada perasaan ragu-ragu
dalam menyelesaikan
tantangan ini. Berani
mencoba hal yang beresiko tinggi, percaya diri dan mau menjalankan tugas sesuai
dengan SOP yang dibuat menjadi poin pembelajaran yang
muncul pada
sesi ini.
- Mouse
Trap
Dari
tiga pasangan peserta yang persiapkan grup hanya satu pasang yang berhasil
menyelesaikan tugas ini. Kendala yang muncul adalah dari sisi perencanaan di
awal tidak dibuat kesepakatan di masing-masing pasangan mengenai sistem yang
akan di lakukan, kurang jelas dan tegas mengenai instruksi yang diberikan oleh
leader.
Poin
pembelajaran yang muncul adalah seorang leader
harus mempunyai ketegasan dalam mengambil keputusan, mampu memberikan instruksi
secara tegas dan jelas, serta mampu membangun sistim komunikasi yang baik
dengan anak buah.
FINAL ACTIVITTY
Selanjutnya
semua grup di kumpulkan kembali dilapangan untuk pengecekan atribut dari tatib,
selanjutnya diberikan tantangan sebagai aktifitas team trial “cowboy show “
pada sesi hari pertama ini. Tampak masing-masing grup sangat antusias dan
bersemangat dalam menyelesaikan tantangan ini.
NIGHT REVIEW
Acara
malam diawali dengan sesi sharing dari beberapa perwakilan grup dan dilakukan
secara grup besar, setelah itu masing-masing grup di ajak untuk melihat kembali
dinamika yang terjadi pada aktifitas hari pertama, dibuat kesepakatan untuk
mengambil dua sampai tiga poin kekurangan yang ada dalam grup untuk diperbaiki
pada sesi hari kedua, dan poin kekurangn tersebut di tulis di selembar kertas
dan selanjutnya akan di bakar saat acara api unggun.
OLYMPIC GAMES
Pada
sesi kompetisi ini masing-masing grup berusaha untuk menjadi yang terbaik,
semangat pantang menyerah dari masing-masing grup menjadi poin penting yang
muncul yang dapat dijadikan modal grup untuk lebih siap dalam menghadapi setiap
tantangan yang akan datang.
FINAL PROJECT
Pada
sesi berikut seluruh peserta bergabung untuk projek bersama menyelesaikan
kegiatan terakhir sebagai final project PT. PROTELINDO. Di awal aktifitas sudah
tampak adanya pembagian tugas dari pimpro yang didelegasikan pada setiap sub
grup. dan langsung dilakukan pada masing-masing bagian sampai akhirnya dapat
membuka dan menurunkan banner yang terpasang. saling bahu membahu, pantang
menyerah dan didukung kerjasama dalam menyelesikan setiap tantangan pekerjaan
yang diemban menjadi bekal pembelajaran pada sesi terakhir dari program ini.
CLOSING
Pada
sesi closing langsung dilakukan pengembalian otorita dari manajemen BOOTS
kepada perwakilan manajemen PT. PROTELINDO.
KELOMPOK
BUKA DIKIT JOSS
FASILITATOR : ARIEF BUDIMAN
ANGGOTA
KELOMPOK
1. Stevia
Margretha Jocom / Stevi PPT
2. Masayu
Reisya Wardhany / Eta MSL
3. Yudi
Gumilar / Yudi Engineering
4. Ratu
Rikfi Ismuha / Rikfi MSL
5. Juliana
Hartati / Juli Collocation
6. Nasoka
/ Nas Collocation
7. Supadno
/ Padno Engineering
8. F.X.
Agus Prasetyo / Agus Collocation
9. Rendi
Sinaga / Rendi MSL
10. Dipho
Antariksa MSL
GAMBARAN
UMUM KELOMPOK
Awal interaksi kelompok terlihat
cepat akrab dan membaur, besar pengaruh dari komposisi usia anggota kelompok 13
yang didominasi oleh usia muda yang suka bercanda dan keseharian interaksi
dilingkungan kerja dimana semua anggota kelompok bekerja dilantai yang sama
walaupun berasal dari divisi yang berbeda, karena terlihat begitu cair dan
akrab fasilitator memutuskan tidak memainkan toast a name namun lebih
dulu membuka lingkaran diskusi untuk mengetahui lebih jauh karakteristik
masing-masing anggota kelompok dan meminta mereka bercerita tentang aktifitas
keseharian dilingkungan kerja.
Kelompok 13 diketuai oleh Dipho
Antariksa dari divisi MSL, seorang batak muda yang komunikatif sehingga mudah
diterima oleh anggota kelompok yang lain sebagai figur pemimpin.
Pada diskusi awal dimana
fasilitator mencoba untuk mengenali individu, fungsi dilingkungan kerja dan
hubungan antar personal didalam divisi, cara pandang pada institusi dan
interaksi antar divisi muncul pernyataan menarik yang patut dicatat pada sesi
awal ini, F.X. Agus Prasetyo dari divisi collocation memberikan gambaran
gambaran betapa suasana kerja dilingkungan PT PROTELINDO sangat nyaman, minim
tekanan dan bahkan cenderung mengarah ke santai sehingga Agus berfikir bahwa
mereka memang memerlukan suatu kegiatan yang bertema kedisiplinan.
Namun statement tersebut langsung
dibantah oleh Supadno dari divisi engineering dengan mengatakan bahwa divisi
engineering memiliki ritme kerja yang padat, ketat dan disiplin. Dua pernyatan
yang bertolak belakang ini tentu saja menggelitik fasilitator untuk
“mengkonfirmasinya”, sehingga fasilitator merasa perlu untuk memberikan
pengamatan lebih pada kedua pendapat ini.
INITIATIVE PROBLEM SOLVING
Kelompok 13 mengawali sesi small
grup dengan permainan Pamper Pole, semua anggota kelompok antusias untuk
mencoba dan semua mengajukan diri untuk memainkan permainan individu ini,
karena ini adalah permainan yang unik dan akan menjadi pengalaman yang
mengesankan fasilitator memberikan kesempatan pada semua anggota untuk mencoba,
hanya Rendi Sinaga yang tidak mencoba dikarenakan waktu yang sudah tidak
memungkinkan.
Pada permainan ini sesi diskusi
tidak panjang karena waktu yang terbatas namun dinamika selama aktifitas
menunjukkan hal yang positif dengan munculnya empati yang tertangkap pada momen
dimana semua anggota kelompok memberikan semangat dan dukungan ketika ada
anggota kelompok yang ragu atau takut untuk melakukan lompatan, dan ketika
fasilitator meminta keterlibatan anggota kelompok untuk membantu bellayer menahan
beban hentakan dengan cara menahan body harness yang dikenakan bellayer
mereka melakukanya.
Samurai Instruction |
Pada permainan-permainan
berikutnya merupakan kesempatan fasilitator untuk mengkonfirmasi dua pendapat
yang kontradiktif pada awal diskusi, namun keterbatasan waktu dan jenis
permainan membuat fasilitator kesulitan untuk menggali lebih dalam, sesi debriefing
yang semestinya menjadi media untuk menggalinya selalu terpotong oleh
rotasi yang akhirnya menjadikan diskusi menggantung.
Namun uniknya secara kebersamaan
kelompok 13 menunjukkan kualitas yang baik dibuktikan dengan terselesaikannya
tantangan-tantangan kelompok dengan baik dan cepat sehingga terlihat bahwa
walaupaun ada figure Supadno yang cenderung menyendiri namun secara teamwork
efektif hanya pada permainan Escape from Alcatraz kelompok tidak
berhasil menyelesaikannya lebih disebabkan oleh strategi yang kurang cermat
sebab terlihat secara kualitas komunikasi antar anggota kelompok cukup baik.
Secara
umum kelompok 13 menunjukkan soliditas yang cukup baik, dapat saling menerima
kekurangan dan mengisi kekurangan yang ada, munculnya dua pendapat yang
kontradiktif diawal sesi small group terutama pernyataan Supadno
fasilitator pandang sebagai opini pribadi sebab pada proses dinamika terbukti
kerja sama team dapat berjalan dengan baik dikuatkan juga dengan adanya satu
orang anggota kelompok yang juga berasal dari divisi engineering bernama Yudi
Gumilar ternyata tidak menunjukkan atau menyatakan pendapat yang sama dengan
Supadno.
Namun
sekali lagi karena keterbatasan waktu fasilitator melihat belum munculnya
karakter sesungguhnya dari semua anggota team, level kontribusi maupun
pendapat-pendapat yang disampaikan disesi diskusi masih pada tahap normative
pada permukaan, benar-benar diperlukan waktu yang lebih panjang dan keleluasaan
yang lebih luas bagi fasilitator untuk mengeksplorasi potensi kelompok 13. BUKA
DIKIT JOSS!!!
<iframe width="350" height="350" src="https://lap.lazada.com/banner/dynamic.php?banner_id=5befd59e5c28c&theme=1&p=1" frameborder="0" scrolling="no"></iframe>
<iframe width="350" height="350" src="https://lap.lazada.com/banner/dynamic.php?banner_id=5befd59e5c28c&theme=1&p=1" frameborder="0" scrolling="no"></iframe>